Jumat, 29 Mei 2009

ANALISA PSA Young Director Award 2007 Family Obesity - Fat Lane

ANALISA PSA OBESITAS

Latar belakang

Berat badan memang masih menjadi masalah bagi sebagian masyarakat kita. Hal tersebut terjadi seiring meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat. Tak urung jumlah penderita kegemukan (overweight) dan obesitas pun cenderung meningkat. Di Indonesia, masalah kesehatan yang ditandai dengan adanya kelebihan berat badan akibat penimbunan lemak berlebihan ini mulai muncul pada awal tahun 1990-an. Peningkatan pendapatan masyarakat pada kelompok sosial ekonomi tertentu, terutama di perkotaan, menyebabkan adanya perubahan pola makan dan pola aktifitas yang mendukung terjadinya peningkatan jumlah penderita kegemukan dan obesitas
Penelitian sudah membuktikan, penderita obesitas berisiko menderita penyakit diabetes, hipertensi, stroke, dan serangan jantung, meningkat 3 - 4 kali dibandingkan dengan yang tidak mengalami obesitas. Selain itu, risiko penyempitan pembuluh darah, osteoastritis (sakit lutut karena benturan sendi yang menahan beban berat tubuh).Menilik dari risiko yang ditimbulkannya, obesitas termasuk penyakit berbahaya dalam jangka panjang. Namun, efek samping dari obesitas juga tak bisa diperkirakan kapan akan datang. "Belum tentu sekarang menderita, lalu saat ini juga meninggal cepat. Ada yang gemuk, tetap saja "aman". Tapi sebagian besar yang gemuk akan meninggal dalam usia muda.

Tujuan

Tulisan ini mencoba menganalisa satu iklan yang diberi judul “Young Director Award 2007 Family Obesity - Fat Lane”. Analisa akan mencakup siapa target audiens yang tepat dan sesuai dengan isi serta pesannya. Selain itu analisanya pun mencakup rencana penayangan yang sesuai dengan target audiens. Adapun iklan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Pembahasan
(pemeran)
Iklan yang ditayang kan diperankan oleh sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu seorang ibu berusia 30-an akhir, ayah berusia 40-an, anak perempuan berusia 20-an serta anak laki-laki usia belasan akhir.
(setting lokasi)
Adegan yang ditayangkan pada iklan tersebut mempunyai setting lokasi di meja makan keluarga yang ditandai dengan latar ruang makan yang terdiri dari meja dengan diatasnya terdapat banyak makanan cepat saji serta minuman soft drink selain itu ruang makan tersebut pun bersatu dengan dapur karena ada meja dapur serta sebuah kulkas didekatnya.

(gaya penyampaian pesan)
Pesan yang muncul pada iklan tersebut adalah bahwa dengan makan makanan cepat saji menyebabkan kematian yang sangat cepat layaknya kematian yang terjadi pada seseorang yang sedang mengendarai mobil, dan hanya memerlukan beberapa detik saja menuju kematian.

Analisa

Target Audiens

Dilihat dari pemerannya maka obesitas dapat menjangkit siapa saja baik perempuan atau laki-laki dan tidak terbatas dengan umur karena obesitas dapat mengenai segala jenis umur baik tua ataupun muda sesuai dengan peran yang dimunculkan yaitu ayah, ibu serta anak-anaknya . Dilihat dari keterjangkauan pembelian fast food maka iklan ini dimaksudkan bagi masyarakat perkotaan lebih identik dengan gaya hidup modern atau gaya hidup yang praktis termasuk didalamnya yaitu mengkonsumsi makanan makanan cepat saji tersebut.

Target program televisi

Dilihat dari analisa sasaran audiensnya maka program televisi yang tepat untuk menjadi tempat penayangan iklan tersebut adalah pada program yang digemari oleh ibu-ibu seperti acara gosip dan sinetron, sedangkan untuk ayah bisa dimasukkan disela acara program berita, acara olah raga, serta film dan bagi anak usia belasan dan 20-an dapat dimasukkan disela acara musik dan reality show, film dan sinetron anak remaja.





Rancangan program dan biaya penayangan

Dari pembahasan dan analisa diatas,maka berikut ini akan dipaparkan secara lebih detil tentang rancangan stasiun televisi, program siaran dan frekuensi serta biaya penayangannya.



Penyusun
Fitrianingsih (0806384342 )
Syamsiah (0806 )
Trisni Handayani (0806386032)

Senin, 20 April 2009

CARA MENCEGAH OBESITAS

jangan makanan yang digoreng
2. kunyah makanan secara perlahan
3. makana sedikit-sedikit jangan mengambil makanan terlalu banyak
4. tinggalkan meja setelah selasai makan jangan dilanjuntkan dengan mengobrol
5. konsumsi banyak buah
6. olahraga teratur

FAKTA TERBARU

TAHUKAH KAMU KENAPA SESEORANG BISA MENJADI OBESITAS

obesitas dapat terjadi karena respon "puas" yang lambat terhadap makanan ( jurnal science).
Para ilmuan menguji repon otak terhadap minuman milk shake rasa coklat. Mereka menemukan bahwa bagian otak berperan melepaskan dopamin, suatu senyawa kimia yamg dapat memberikan rasa "puas" menjadi kurang aktif pada penderita obesitas.
Menurut penelitian university calgary dan president of obesity di canada menemukan bahwa pengindap obesitas memiliki respon yang lambat terhadap rasa "puas", sehingga harus mengkonsumsi makanan lebih banyak.

Jumat, 20 Maret 2009

obesitas1


Hasil pemantauan masalah gizi lebih pada dewasa yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 1997 menunjukkan, prevalensi (tingkat kejadian) obesitas pada orang dewasa adalah 2,5 persen (pria) dan 5,9 persen (wanita). Prevalensi obesitas tertinggi terjadi pada kelompok wanita berumur 41-55 tahun (9,2 persen). Saat ini diperkirakan 10 dari setiap 100 penduduk Jakarta menderita obesitas. Bertambahnya jumlah orang gemuk juga diindikasikan dengan maraknya pusat-pusat kebugaran yang menjanjikan penurunan berat badan. Selain itu, hampir setiap hari kita melihat di layar televisi atau membaca di surat kabar tentang iklan berbagai produk penurun berat badan..
Meskipun jumlah orang yang menjalani diet atau melakukan senam kebugaran bertambah, jumlah penderita kegemukan terus meningkat. Banyak orang, walaupun sudah berusaha keras menurunkannya, tidak mendapatkan berat badan yang diharapkan. Pertumbuhan ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkat kejadian obesitas.

APA ITU OBESITAS ?
Obesitas didefinisikan sebagai kelebihan berat lebih dari 120% berat badan ideal (BBI) atau berat badan yang diinginkan. (Moore, 1997).
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
obesitas adalah kelebihan berat badan lebih dari 20% dari berat badan normal.

FAKTOR APA SAJA PENYEBAB OBESITAS ?
1. Genetic factor
· Diperkirakan 5-70% genetik
· Jika kedua orang tua obesitas, maka peluang anaknya obesitas adalah 80%, jika salah satu obesitas peluangnya 40%, jika tidak ada yang obesitas peluangnya 14% (Mayer 1965 dalam Nelms, Sucher, and Long 2007)
2. Gender
· Lebih banyak wanita daripada laki-laki yang obesitas
· Laki-laki lemak cenderung menumpuk di perut
· Wanita lemak cenderung menumpuk di paha dan panggul
3. Age
· Prevalensi meningkat mulai 20-60 tahun, kemudian turun
· Laki-laki biasanya meningkat hingga umur 50 tahun
· Wanita biasanya meningkat hingga umur 65 tahun
4. Inactivity
· Aktivitas yang rendah dapat menurunkan metabolisme tubuh
5. Faktor lingkungan
Lingkungan juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/ pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
6. Faktor psikis
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
7. Faktor kesehatan
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
1. Hipotiroidisme
2. Sindroma Cushing
3. Sindroma Prader-Willi
4. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
8. Obat-obatan
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
9. Faktor perkembangan
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.






penulis


fisyamtri